JOY dan Jennifer Lawrance

Gue gak sedikit tidak percaya karena gue menonton ini. Bukan karena film ini kurang dan apa, tapi justru karena film ini bagus. Maksud gue... film Joy sangat hebat dan rasanya keluar dari sebuah pagar dimensi perfilman Hollywood.

Film Joy sendiri sebenarnya tipe film biografi perempuan yang di Voice of God-kan oleh neneknya. (orang film biasanya bilang seseorang yang menarasikan film sebagai Voice of God karena bisa menembus ruang dan waktu) . Sejauh gue menonton film barat, biografi ataupun tidak, kita mungkin tidak akan jauh-jauh dari sebuah adegan sex atau kissing. Itu semuanya sudah biasa dan gak perlu kita hindari lagi. Tapi di film Joy, adegan itu hampir tidak ada atau bahkan tak ada sama sekali. 

Editing di film JOY sangatlah bagus dan berkesinambungan. Mungkin banyak adagen yang dipotong saat di ruang editing, tapi itu tidak menjadikan film JOY lari dalam konteks yang sebenarnya. Gue rasa persiapan atau pra-produksi film JOY sangatlah teliti dan karena jika pra bagus -- hasilnya juga bagus.

Mise En Scene film Joy gak bisa terlalu gue jelasin tapi sepertinya semuanya bagus. Mungkin ada yang nyempil beberapa barang dari masa depan, karena Joy sendiri menceritakan kisah di masa lalu tapi kalau udah asyik shooting biasanya agak terlupakan masalah itu. Gue gak mau ngomongin masalah Color Grading film JOY, karena orang luar kalau color gradenya bagus-bagus jadi kalian udah tau gue bakal ngomong apa.

Pembawaan karakter JOY oleh Jennifer Lawrance sangat luar biasa. Gue gak terlalu paham dengan masalah akting dan selebihnya, tetapi siapapun nama orang yang casting Jen tidaklah salah dalam menjadikan Jennifer Lawrance sebagai karakter JOY. Gue tau belakangan ini Jennifer Lawrance banyak masalah dan itu membuat orang-orang kadang bilang "apanya yang bagus? Orang kayak gitu." Gue bukan termaksuk penganut agama kalau gak suka sama orang kita harus membenci apa yang ia lakukan. Gue sendiri juga bukan penggemar fanatic Jenn tapi sebagai orang film gue mengakui bahwa Jenn benar-benar menjiawai karakternya di film manapun.

Kalian mungkin bisa mengakui jika Jenn bermasalah dan membencinya itu hak kalian, tapi kalian juga tidak boleh menyangkal bahwa Jenn adalah aktris yang baik. Di film ini Jenn juga keluar dari cangkannya karena setau gue Jenn gak suka nyanyi dan di film ini Jenn nyanyi sebuah lagu, suaranya lumayan tapi dia aktris bukan penyanyi, jadi kemampuan akting yang harus di nomor satukan.

Akhirnya gue mengatakan bahwa film JOY sangatlah bagus, jika kalian belum nonton cobalah untuk nonton. Download aja gak apa selagi ada free kenapa nggak... but lebih baik kalian beli DVDnya karena itu sama dengan kalian membantu seniman di luar yang sebenarnya kalau gak ada kalian mereka miskin (ini benar) 

Amanat film JOY kental dengan nuansa pantang menyerah dalam hidup dan tetap tegar + gak selamanya perceraian itu membuat pasangan jadi bertengkar satu sama lain. Kita bisa saling support, hanya saja gue kasih tahu perceraian adalah hal yang gak bagus. Jika kalian sudah menikah maka amanat itu diabaikan saja.

Akhir kalimat.

Banyak sekali komentator film yang mencoba mencari kesalahan dalam film dan komentar pedas akan berterbangan, tapi perlu diingat bahwa komentator film era kini kebanyakan adalah orang yang menyukai film bukan ahli dalam film, ini yang agak menyedihkan. Mereka komentar sepedes apapun tanpa memikirkan kita yang membuat film. Gue pun gak sudih jika film gue dikritik pedas sama mereka, orang yang cuma penikmat film, lah siapa dia siapa gue? Mereka gak tahu kita kru film hidup dan mati membuat film. 

Jadi, buat gue... kekurangan film JOY adalah di voice of godnya, karena akhirnya nenek Joy mati... jadi gue agak gimana gitu. Sebenarnya film ini juga cukup bagus jika nggak ada voice of godnya, but namanya kesalahan... semua manusia melakukannya.

Untuk gue film ini bernilai 9
- Karena keluar dari cangkang
- Karena Akting Jennife bagus
- Karena 10 (sempurna) hanya milik Tuhan. Jadi 9 adalah nilai sempurna.

Kalian bisa gak menyukai review film JOY dari gue, tetapi sebagai pembuat film, gue tahu betapa susah banting tulangnya para kru-kru film ini pastinya. Membangun nuansa jaman dulu di era sekarang adalah tantangan dalam film ini. Bersyukur Pra-produksi filmnya bagus, jika nggak mungkin film ini akan jadi hal yang berbeda.

Selamat untuk film JOY dan para krunya.




Komentar

Postingan Populer