Your Lie In April: Anime dengan antusias tinggi dan kekurangannya yang hampir tak kasat mata [ULASAN ANIME]


Tepat kemarin baru saja gue menyelesaikan series dari anime berjudul Your Lie In April. Sebenarnya untuk menejelaskan apa sih rangkuman cerita dari anime ini, gue hanya akan bilang bahwa Your Lie In April bercerita tentang Kōsei yang mempunyai abandonment issue dan trust issue harus menghadapi masa lalunya yang buruk karena Kaori bakal meninggal.

Series Your Lie In April ini berhasil membuat gue berlinang air mata dan jujur, gue merasa senang dengan cerita yang disajikan oleh anime Your Lie In April, karena memang gue jarang menemuka cerita anime yang berhasil bikin gue sedih selain Silent Voice.

Banyak kelebihan yang bisa gue sebutkan dari seri anime ini, mulai dari desain karakter, pemilihan warna, scoring musik dan lainnya, tapi sepertinya itu sudah basi. Gue yakin banyak orang yang sudah membahasnya. Jadi gue akan bahas flaw dari seri anime ini aja. 

Tenang gak banyak kok, gue hanya menulis tiga yang terpenting saja:

□ Pertama, pemaksaan yang dilakukan Kaori agar Kōsei ikut bergabung dengannya, membuka luka yang sudah Kōsei pendam. Memang ini kebutuhan cerita. Hanya saja menurut gue, Kaori terlalu memaksa Kōsei dan jatuhnya sampai anime ini selesai, Kōsei bermain musik bukan untuk kebahagian dirinya sendiri . 

Ini dibuktikan juga dengan dialog Kōsei yang bilang bahwa dia akan bermain musik untuk Kaori, mamahnya dan teman-temannya.

Penulis dan (mungkin) author dari manga ataupun series Your Lie In April ini kurang peka dan juga tidak mengeksploitasi karakter Kaori yang mempunyai penyakit serius. Jatuhnya penyakit Kaori ini hanya ada untuk hiasan semata saja. Padahal jika penulis cerita anime ini bisa mengeksploitasi penyakit Kaori dengan benar, penyakit Kaori bisa menjadi bahan untuk character development untuk Kōsei, yang mana di awal cerita ditunjukan bahwa dia merupakan lelaki yang enggan bersahabat sama siapapun. Dia tidak peduli dengan keadaan sekitar atau bahkan dirinya sendiri.

Jika penyakit Kaori di eksploitasi dengan benar dan Kōsei berubah jadi orang yang lebih peka pada dunia sekelilingnya, monolog Kōsei perihal dirinya bermain piano untuk orang-orang terdekatnya, akan jauh lebih berasa efeknya. 

□ Kedua, kemunculan dua karakter lain yang mungkin mau dijadikan sebagai bahan character development  untuk Kōsei malah menurut gue jadi gak ada gunanya di anime ini. 

Karakter-karakter ini, semisal tiba-tiba hilang atau kehapus dari draft cerita, gak bakal ngaruh sama sekali sama plot. Toh mereka ada hanya sekejap di hidup Kōsei dan sekalinya muncul di flashback, malah itu flashback memorinya Kaori. 

Kōsei menjadi orang yang mengispirasi mereka buat bermain musik. Mereka sudah sering marah-marah dan anggap Kōsei rival, tapi Kōsei gak ngapa-ngapain tuh. Tidak bergerak dengan tujuan mereka. Kōsei malah santai dan gak ada perubahan dari diri Kōsei.


□ Ketiga, Child Abuse.

Haduh...

Memang banyak anime Jepang yang sangat pintar dalam menyertakan topik sensitif kepada penonton dan kita menganggapnya biasa saja.

Mungkin bagi sebagian orang berpikir bahwa topik child abuse di dalam certia Your Lie In April memang diperlukan.

Ya memang sih... agar cerita jalan dan untuk konflik internal (batin) dari tokoh protagonis kita. 

Tetapi pada akhirnya kan... konflik ini gak selesai.

Gue sangat berharap saat kalian nonton ini anime Your Lie In April, kalian gak memaafkan perbuatan ibunya Kōsei—walaupun dia bilang bahwa seluruh perlakuannya terhadap Kousei berdasarkan rasa sayangnya dan ke khawatirannya untuk Kosei di masa depan.

Note: Bagaimnapun juga, tindak kekerasan kepada anak atau orang lain tidak akan pernah dibenarkan!!!

Child abuse ini emang konflik sampingan dalam cerita Your Lie In April. Hanya saja menurut gue konflik ini adalah point kesalahan terbesar!

Kenapa?
Karena gak ada closure. Padahal setiap konflik harus ada akhirnhya.

Dalam pandangan gue, Kōsei takut bermain piano lagi sebenarnya bukan hanya karena dia dimarahin ibunya saja, tetapi juga karena kekerasan fisik yang diberikan ibunya jika dia bermain gak sesuai dengan sheet.

Kōsei juga selalu melihat pandangan ilusi akan ibunya, membuat dia selalu merasa bersalah walau itu bukan salah dia. Your Lie In April ini terus-terusan membuat Kōsei sebagai victim tanpa bisa keluar dari jurang tersebut. Bahkan di flashback terakhir yang Kōsei ingat akan mendiang ibunya adalah ibunya MEMUKUL Kōsei sampai berdarah, DI DEPAN UMUM, dan tak ada permintaan maaf yang Kōsei terima dari ibunya.

Padahal konflik abuse kayak gini gampang banget dicari closurenya. Contoh  gampangnya adalah konflik abusive yang dilakukan Itachi dan Sasuke dalam seri anime Naruto. 

Sebagai kakak, Itachi terus-terus ngejek Sasuke lemah. Gak pernah memuji keahlian Sasuke hingga akhirnya Sasuke jadi lebih kuat dan bisa mengalahkan Itachi. 

Itachi pun minta maaf dan bilang bahwa Sasuke adalah adiknya yang paling hebat (atau apalah... sudah lupa)

Coba sekarang kita cocokkan sama seperti ibunya Kōsei:

Itachi dan Ibunya Kosei sama-sama peduli dengan masa depan orang yang mereka sayang. Mereka melakukan tindakan abusive untuk membuat orang yang mereka sayang jauh lebih kuat di masa depan. Mereka juga sama-sama sakit keras. 

Closure dari Itachi adalah episode dia dan Sasuke melawan Kabuto di gua. 

Di sana, Itachi bilang bahwa apapun yang Sasuke pilih... dia akan senang dan menyemangatinya. Karena itu tugas seorang kakak. Memastikan bahwa adiknya dapat hidup dengan tenang.

Lalu, apa closure dari ibunya Kōsei?!
Nihil... gak ada selain nangis-nangis doang seolah kita sebagai penonton akan setuju dengan tindak abusivenya.

Kenapa abusivenya Itachi kepada Sasuke masih bisa diterima penonton?

Karena penulis anime Naruto dan penulis manganya memberikan Back Story akan alasan Itachi. Memberikan banyak Planting Information bahwa Itachi itu cuma mau memastikan Sasuke hidup tenang dan gak peduli Konoha mau hancur atau tidak.

Jika saja alasan abusive dari ibunya Kosei juga ada backstorynya, mungkin adegan marah-marah dia tidak akan kosong dan kita sebagai penonton bisa mengerti motivasi ibunya.

"Tapi kan ini anime adaptasi komik, harus sama lah dengan komiknya."

Nah... pikiran seperti ini harus dihilangin.

Kalau adaptasi sama dengan komiknya... ya mending kalian baca aja komiknya. Seharusnya adaptasi itu bisa mengurangi dan menambah sesuatu dalam anime Your Lie In April.

Menyortir mana informasi yang penting, mana informasi yang perlu ditambahkan dan mana informasi yang perlu di take out dari cerita.

Kalau adaptasi 100% sama dengan komiknya. Itu gak ada bedanya dengan kegiatan menjiplak dan membajak.

Contoh lagi akan gue ambil dari triologi film The Hunger Games yang diadaptasi dari novel karya Suzane Collins dan Filmnya di sutradarai oleh Garry Ross & Francis Lawrance.

Di buku, Katniss itu kurus banget. Benar-benar seperti orang tanpa gizi karena mengingat distrik 12 memang paling miskin di antara distrik lain. Tapi kok di film, Katniss malah berisi dan tampak sehat?

Jawabannya simpel dan ini datang dari aktor yang memerankan Katniss (Jennifer Lawrance). Pada film, Katniss akan dijadikan toko heroine, di mana tokoh heroine harus terlihat dalam kondisi prima sehingga para pemberontak yang memcari keadilan di setiap distrik ikut tersentuh dan merasa relate dengan Katniss.

Kalau Katniss kurus kerempeng, mana mau mereka ikut dengan Katniss yang diagung-agungkan sebagai Mockingjay—simbol revolusi Panem.

Nah... gengs, ini baru yang namanya adaptasi. 

Adaptasi itu pasti akan mengubah informasi yang ada di buku untuk keperluan cerita.

"Eh... lo ngomong seenak jidat! Nonton dulu juga dong Your Lie In April versi Live Actionnya!!!"

Apakah gue berani berkomentsr panjang lebar seperti ini tanpa melihat Live Actionnya?

Tenang... gue udah lihat Live Actionnya dan benar kan poin ke-2 dan ke-3 gue akan kekurangan anime Your Lie In April.

Dua karakter gak penting yang menganggap Kōsei sebagai rival mereka gak ada dan cerita tetap jalan, kemudian abusive ibunya Kōsei lebih dikurangin jatahnya dan emang bekum terlalu terlihat Closure-nya

Cuma payah banget anime yang berepisode banyak dan bisa menerangi banyak informasi, malah kalah dengan live actionnya yang cuma berdurasi satu jam lebih.


———
Pada akhir artikel ini: 

Your Lie In April memang bagus dari segi melankolisnya. 

Lalu apa hikmah yang bisa diambil dari cerita ini? 
Tekad itu bisa muncul dari manapun. Termasuk dari kebohongan kecil.


Nilai dari anime ini gue kasih 6.8/10
- Cerita yang kurang dieksekusi dengan matang dan membawa enteng pembicaraan tentang child abuse.

Film live actionnya gue kasih 7.8/10
- karena bisa menangkap karakter Kosei dan Kaori dengan bagus, serta mengerti caranya memilab informasi untuk masuk ke dalam film.

Komentar

Postingan Populer